Senin, April 20, 2009

Virus Cemas


AYAT BACAAN : I SAMUEL 17 : 23-51


Mulai awal minggu ini puncak penyebaran virus cemas telah terjadi. Virus tersebut menyerang siswa SMA se Indonesia dan juga segera menyerang siswa SMP maupun SD. Sambil mengerjakan soal ujian nasional yang cukup rumit dan sulit, di pundak mereka ada beban harapan dari berbagai pihak. Orang tua, sekolah, bahkan Bupati dan Walikota (baca : PEMERINTAH) pun ingin hasil sempurna. Walaupun sesungguhnya PENDIDIKAN tidak mungkin dibangun di atas landasan kecemasan. Kalau hal ini terjadi, ujung-ujungnya kita sedang menyiapkan generasi yang gampang cemas. Rentan apabila terjadi gesekan, dan susah bertanggung jawab secara pribadi. Bayangkan, peserta didik yang selalu hanya sebagai objek. Mereka diwajibkan mendapat nilai kognisi tinggi. Namun nilai itu sedikit sekali kontribusinya terhadap peningkatan life skills.

Tak ada manusia yang tak pernah memiliki rasa cemas. Sehebat dan setegar apapun manusia tersebut, ketika menghadapi sebuah masalah atau moment penting akan timbul rasa cemas dalam dirinya. Rasa cemas itu muncul secara spontan akibat ketakutan, ketidakpercayaan pada diri kita untuk mendapatkan hal terbaik dari sebuah usaha yang sedang kita kerjakan. Rasa cemas itu akan timbul semakin besar, manakala ada harapan yang juga besar yang diberikan oleh lingkungan sekitar kepada kita.

Ketika Daud melawan Goliath, tentu saat itu dia juga memiliki rasa cemas yang besar. Sangat dimaklumi, bagaimana mungkin seorang gembala domba mau bertarung melawan seorang ahli perang yang memiliki kemampuan perang teruji. Secara logika, Daud tak memiliki kans untuk menang atas Goliath. Namun ternyata Daud adalah orang yang memiliki rasa optimis yang juga besar. Dengan keyakinan akan pertolongan Tuhan, dia maju dan berperang dengan sikap percaya diri penuh. Yang terjadi kemudian adalah, Daud keluar sebagai pemenang dalam pertempuran itu.

Belajar dari Daud, jangan pernah mau dihinggapi virus cemas dalam hidup kita. Ketika virus itu datang menyerang, hadapilah dengan antibiotik penyertaan Tuhan. Kekuatan dan keperkasaan Tuhan itu akan terasa ada, ketika kita mengandalkanNya. Dan lihatlah pada akhir peperangan, kemenangan akan menjadi milik kita. Semua karena Dia !