Sabtu, Oktober 15, 2011

PERCAYA NGGAK PERCAYA


TANGGAL : 13 JANUARI 2012
BACAAN : MARKUS 2 : 1 – 12

Seorang pemain acrobat di atas ketinggian 10 meter sebelum beraksi bertanya pada para penonton,apakah anda semua yakin bahwa saya mampu berayun dari sisi timur ini menuju sisi barat ? Semua penonton menjawab dengan bersamaan, ”Percaya !” Lalu dia kembali bertanya, apakah ada yang mau saya gendong dan bersama saya untuk melakukan atraksi ini ? Semua penonton terdiam dan tak menjawab.

Percaya sering kali hanya ada di bibir, tapi bukan di hati. Kita sering mengakui dengan perkataan kita bahwa bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Bahkan seringkali kita meyakinkan seseorang bahwa Tuhan itu luar biasa dahsyatnya dan tak perlu ada yang dikuatirkan bila bersamaNya. Namun ketika tantangan yang sesungguhnya diberikan kepada kita dalam wujud pergumulan hidup, seringkali kita berlari dan lupa pada kedahsyatan Tuhan. Bahkan terkadang kita malah terdiam dan meragukan kedahsyatan Tuhan
Empat orang yang menggendong si lumpuh tentu percaya bahwa Yesus sanggup menyembuhkan. Oleh karenanya mereka membawa si lumpuh kepada Yesus untuk disembuhkan. Anehnya adalah ketika Yesus melakukan sebuah mujizat, ada orang-orang yang meragukan otoritas Yesus atas mujizat itu sendiri. Padahal mereka adalah pengikut Yesus yang berada ditengah-tengah pertemuan itu, mengikuti dan mendengarkan ajaran Yesus. Rupanya telinga mereka mendengar tetapi hati mereka masih belum terbuka. Sehingga mereka mempermasalahkan otoritas Yesus atas mujizatNya.

Percaya dengan segenap hati mutlak diperlukan agar mujizat itu nyata kita rasakan. Sedikit saja keraguan ada dibenak kita maka itu dapat menghalangi turunnya berkat Tuhan bagi kita. Ingat saja bahwa Otoritas Tuhan berada diatas segalanya. Maka tak perlu ragu, serahkan segala pergumulan kepada kehendakNya. Dan setelah itu, rasakan damai sejahteraNya.

“Ketika kita mulai kuatir yang berlebihan, itu berarti hubungan kita dengan Tuhan sedang bermasalah”