Senin, September 07, 2009

I Love You FULL !!!


AYAT BACAAN : YOHANES 13 : 1 - 20


Dari sosoknya yang eksentrik, orang sudah tahu siapa dia. Rambut gimbal, topi, baju, dan celana berwarna bendera Jamaika, serta gitar plus tawa lepas ha..ha..ha... Dia beken dengan nama panggilan"Mbah Surip". Lagu Tak Gendong ciptaannya tiba-tiba saja melejit di pertengahan tahun ini walau di nyanyikan bukan dengan suara merdu dan tehnik vokal yang baik. Sosok Mbah Surip sebenarnya juga dikenal sebagai seniman musik idealis. Untuk mencari jati dirinya, dia rela meninggalkan teman sekampung dan keluarganya. Slogan yang dimiliki juga membuatnya dikenang oleh jutaan orang Indonesia. "I Love You Full ", demikian selalu dia katakan...Walau secara grammar mungkin kurang tepat untuk di lafalkan namun mbah Surip dengan kesederhanaannya mampu merubah kalimat " I Love You very much " dengan kalimat yang lebih sederhana namun justru lebih mengena. Tebukti, publik merespon ajakannya untuk membagikan cinta dan kasih kepada sesama...Sesuatu yang rasanya makin langka di jaman modern ini, dimana manusia hanya fokus pada kebutuhannya sendiri dan mencoba lupa serta kurang peduli pada kebutuhan sesama.

Kesederhanaan terbukti mampu mempesona penghuni dunia yang sudah biasa dengan gemerlap nikmatnya hidup duniawi. Ketika banyak orang menikmati gaya hidup konsumtif dengan banyaknya kekayaan yang dimilikinya, kesederhanaan menjadi barang yang langka untuk di temukan. Banyak orang yang melepas kesederhanaan yang dimiliki lantas berubah menjadi type manusia dengan gaya hidup borjuis. Bicaranya dibuat dengan gaya bahasa yang tinggi, sedikit rumit dan kadang kadang pakai bahasa asing. Penampilannya pun di buat nyentrik walau terkadang tidak cocok dengan jati diri nya. Biasa naik angkot atau motor, kini serasa alergi bila tidak naik mobil ber A/C

Dimana kesederhanaan ? apakah kesederhanaan sudah punah ? Padahal Kristus sejatinya mengajarkan kepada kita untuk tetap hidup dalam pola hidup rendah hati. Biarpun ada banyak berkat yang mengalir dalam hidup kita, namun Dia sungguh berharap kita mampu terus menjadi teladan dalam kesederhanaan. Karena dengan kesederhaan, kita tetap mampu menjadi saluran berkat bagi sesama. Apapun bentuk kesederhanaan kita. Bisa dengan gaya bicara yang sederhana, penampilan yang sederhana. Namun tidak dengan sikap hidup yang apa adanya. Bukankah Kristus sudah mengajarkan kesederhanaan sejak dia hadir di dunia ini dengan cara lahir di kandang domba dan pada saat dia melakukan tugas pelayanannya di dunia ini. Namun toh demikian, kehadiran dan kesederhanaanya tetap menjadikan Tuhan Yesus begitu dikenang dan mempesona, juga dicintai oleh umatNya.

Jangan pernah menggadaikan kesederhanaan demi mengikuti gemerlap kehidupan dunia. Tetap bergaya sederhana tapi memiliki kualitas adalah lebih baik dari mentereng tapi tak berkualitas. Yakinlah kita tetap mampu mempesona dunia dengan kesederhanaan yang kita miliki. Kesederhaan bukanlah penghalang untuk membagikan cinta dan kasih kita kepada dunia ini. Bahkan kesederhaan adalah modal yang kuat untuk memberlakukan cinta dan kasih