AYAT BACAAN : LUKAS 19 : 1-9
Di Sleman - Sebanyak 10 dari 40 desa wisata yang tersebar di wilayah Kabupaten Sleman menyiapkan homestay untuk wisatawan selama libur Lebaran. Kesepuluh desa wisata itu, di antaranya desa wisata Brayut, Kembangarum, Plempoh, Kelor, dan Ketingan. Konsekuensinya, warga desa itu harus rela tidak bepergian selama Lebaran. "Itu risikonya, tapi sebagian besar warga sudah terbiasa tidak bepergian," kata Wahyudi Heru Santoso, Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, kemarin.Harga tiap-tiap homestay berbeda-beda, mulai dari Rp 60 ribu per orang. Warga yang menginap akan memperoleh fasilitas tempat tidur dan makan. Pada libur Lebaran tahun ini, diperkirakan jumlah wisatawan naik 8 persen, dari 5.640 orang pada 2008 menjadi 6.000 orang pada 2009. Sebuah tawaran yang murah dan mudah untuk menikmati liburan, dan melepaskan penat serta menyenangkan hati.
Apakah juga ada cara mudah dan murah bagi kita untuk menikmati hidup dan merasakan damai sejahtera? Jawabannya tentu ada ! Hanya bagaimana kita mampu menemukan cara mudah dan murah itu dengan kejelian mata hati kita. Karena hanya dengan kejelian mata hati kita, cara mudah dan murah untuk mendapatkan damai sejahtera dan sukacita itu akan kita dapatkan.
Zakheus adalah salah satu orang yang kehidupannya berlimpah materi. Segala kekayaan duniawi sudah dia punyai. Namun toh, terbukti dia tidak memiliki hati yang damai sejahtera. Perasaan bersalah karena dia memiliki kekayaan dengan memeras orang orang di sekitarnya, dan juga sikap orang orang sekitarnya yang menganggap bahwa dia adalah orang yang berdosa membuat Zakheus hidup dalam dunianya sendiri. Maka ketika dia mendengar ada Yesus hadir di sekitarnya, dia percaya bahwa Yesus lah satu satunya sumber damai sejahtera itu. Dengan cara yang mudah dan murah, yaitu memanjat pohon ara, dia mampu menarik perhatian Yesus. Bahkan akhirnya membuat Yesus berkenan menumpang di rumahnya.
Kalau saja kita memiliki kejelian hati seperti Zakheus. Maka sebenarnya damai sejahtera itu mudah dan murah untuk kita dapatkan. Seperti pengalaman Zakheus, keberhasilan menghadirkan Kristus untuk tinggal didalam kehidupan berkeluarga kita, adalah cara satu satunya mendapatkan damai sejahtera. Lalu bagaimana cara yang mudah dan murah untuk itu ? Cara yang terbukti mudah dan murah adalah bagaimana kita bisa bersama sama meluangkan waktu untuk bernyanyi, berdoa dan bersekutu bersama keluarga kita. Didalam persekutuan keluarga itulah akan kita rasakan damai sejahtera karena Kristus berkenan hadir didalam keluarga kita. Didalam persekutuan keluarga itu jugalah, kita bisa saling menguatkan, saling mengkoreksi bila ada hal hal yang tidak berkenan. Kita juga bisa bersama sama memohon dan menyerahkan semua pengharapan kita kepada Tuhan lewat doa doa kita. Dengan demikian akan terciptalah sebuah keluarga Allah yang menjadi saluran berkat bagi sesama. Bukankah keluarga yang hangat, harmonis dan saling mengasihi adalah kebahagian yang besar dalam kehidupan kita ?