Senin, April 06, 2009

Untuk Sebuah Nama


AYAT BACAAN : PENGKHOTBAH 7 : 1
Harian Pagi SURYA (edisi 02/04/2009) menulis : Tokoh masyarakat Madura yang tergabung dalam Dewan Pembangunan Madura (DPM) secara tidak langsung menyatakan menolak nama Jembatan Suramadu karena nama yang dipakai sekarang tak punya makna dan nilai historis apapun bagi masyarakat pulau Garam. Suramadu hanya kependekan Surabaya dan Madura. Padahal, sebagai jembatan terpanjang di Indonesia, juga di Asia Tenggara, mestinya nama yang dipilih harus mengadaptasi sejarah, tradisi, dan budaya lokal masyarakat setempat.DPM bahkan sudah mengusulkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar nama jembatan sepanjang 5.438 meter itu diubah menjadi Jembatan Trunojoyo. Dan nama Trunojoyo dinilai tepat karena Trunojoyo adalah pahlawan masyarakat Madura yang memimpin perjuangan masyarakat Jawa dan Madura terhadap campur tangan penjajah Belanda...

Apalah arti sebuah nama ? mungkin begitu sering kita mendengar kalimat ini. Bagi sebagian orang, nama hanyalah sekedar nama. Tidak ada yang khusus dan istimewa, hanya sekedar alat identitas. Namun bagi sebagian orang, nama bukanlah sekedar alat pengenal/identitas. Dan untuk memunculkan sebuah nama, perlu waktu, pergumulan bahkan perenungan khusus. Bagi mereka, NAMA dapat menunjukkan kenangan atas sebuah kejadian, rasa penghormatan terhadap seorang tokoh, bahkan merupakan sebuah ungkapan doa dan pengharapan bagi masa depan.

Memiliki nama yang indah, adalah suatu kebanggaan. Bagaikan sebuah product, yang memiliki merk yang bagus dan terkenal. Selain itu juga bakalan banyak dikenal oleh publik. Namun demikian, nama yang bagus pun menuntut tanggung jawab yang lebih. Agar citra diri yang timbul dari perbuatan dan kehidupan kita sehari-hari juga sesuai dengan nama indah yang kita miliki. Nama yang baik, disertai dengan perbuatan yang baik akan menjadikan diri kita menjadi orang yang di hargai. Sebaliknya, nama yang baik, tetapi dengan sikap hidup yang tidak baik, hanya akan menghasilkan cemooh dari sekitar kita.

Hari ini pengkhotbah mengingatkan kita, nama yang harum lebih baik dari minyak yang mahal. Harum artinya baik,bersih dan memiliki kredibilitas. Sudah sepantasnya kita mencoba terus menjaga agar nama kita harum di lingkungan kita. Agar nama harum Tuhan Yesus pun turut terjaga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar