Hampir semua orang yang kenal saya, tahu persis. Bahwa ada 3
hal yang saya benci dalam hidup. Tiga hal itu adalah Pisang,susu dan Bubur.
Jangankan menikmati, melihat dan mencium baunya saja, saya akan lari
terbirit-birit menjauh sebelum saya…muntah !
Saya sendiri lupa apa penyebabnya, sampai-sampai saya begitu
“alergi” dengan 3 hal itu. Jika tentang susu, seingat saya waktu saya
kecil
saya juga minum susu. Hanya menurut Ibu, karena saya alergi susu sapi,
maka
diberikannyalah kepada saya susu kedelai. Ini untuk menghindari alergi.
Jika minum susu sapi maka banyak bisul tumbuh di wajah saya. Jika
tentang pisang, seingat saya waktu kecil masih suka makan pisang. Tapi
entah sekarang jika membau
harumnya buah pisang. Tiba-tiba saya merasa mual dan ingin muntah. Lain
lagi dengan
bubur, saya tidak suka bubur (apalagi bubur sumsum) karena melihat
bentuknya
yang putih. Pikiran saya, itu semacam susu yang mengental. Jadi,
akh…amit-amit..saya
tidak menyukainya sama sekali.
Karena tidak suka, saya jadi benar-benar marah jika
diperhadapkan kepada tiga hal itu. Jika bepergian, dan ada keluarga yang
membawa pisang, susu, atau bubur di dalam mobil, saya pasti “ngambul”. Jadilah
saya pribadi yang terkesan egois, karena memprotek kepentingan saya sendiri.
Korban egois saya yang terdekat adalah Amanda dan Aura. Jika mereka minum susu
didalam mobil. Pastilah saya menjadi emosi jiwa. Saya buka jendela mobil.
Setelah mereka selesai minum susu, saya semprot mobil dengan pewangi. Ini
terpaksa saya lakukan agar penderitaan saya lenyap !.
Dan dua hari ini, saya (terpaksa) melawan egoisme saya
pribadi. Seorang pria yang saya teladani dalam kehidupan dan pelayanan,
tergolek sakit di RS Graha Amerta Surabaya. Pria tersebut adalah R.
Soedjatmiko, yang saya biasa sapa “Om Miko”. Pria yang setiap berjumpa dengan saya selalu
terlihat “dandy”, kini tergolek lemah di
ranjang Rumah Sakit. Tubuhnya kurus, dan nampak menderita akrena sakit yang
harus di alaminya. Makanan Rumah sakit tak dapat di telannya. Baru satu sendok,
sudah terasa mual dan mau muntah. Melihat situasi seperti itu, Ibu saya
menawarkan untuk membuatkan bubur sumsum. Saya tahu, ibu saya ahli membuat
bubur sumsum itu. Harumnya saja, sudah menarik selera untuk makan. Setahu saya karena Ibu membuatnya
dengan daun pandan wangi. Dan benar saja, ketika di sajikan kepada Om Miko,
beliau makan dengan lahap. Tentu kami semua bahagia melihat itu.
Rabu malam, saya di telpon Ibu. Perintah penting yang saya
terima adalah, besok pagi sebelum berangkat kerja. Saya harus mampir untuk
mengambil bubur sumsum dan mengirimkannya ke Om Miko. Hati kecil saya merintih.
Antara menerima penugasan ini atau menolak. Tapi hati kecil saya berkata, demi
Om Miko, egoisme saya atas bubur ini harus saya kalahkan. Kamis pagi saya ambil
bubur di rumah Ibu, saya taruh di jok belakang mobil dengan tas keresek yang di
ikat rapat. Baunya semerbak di dalam kabin mobil. Anda semua pasti bisa
membayangkan, perut dan kepala saya
berjuta rasanya….
Turun dari mobil, saya harus membawanya dan mengahturkan ke
Om Miko. Begitu tahu bubur datang, Om Miko dengan senyum khas nya berkata,” Aku
mau maem bubur sumsum nya Nini Made !”. Dan adegan selanjutnya adalah, saya
melihat dengan mata kepala sendiri. Sendok demi sendok masuk kedalam tubuh Om
Miko. Enaak kelihatannya, tapi kepala dan perut saya …makin berjuta-juta
rasanya.Lengkaplah "penderitaan" saya pagi itu.
Pagi ini, saya kembali jadi tukang bubur. Tapi rasanya sudah
tidak seperti kemarin. Saya berhasil sedikit mengatasi egoisme saya. Buat Om Miko,
pribadi yang memberikan saya banyak inspirasi hidup ini, saya rela
melakukannya. Dan sedikit demi sedikit, rasa egoisme saya mulai luntur…
Pelajaran yang sangat berharga bagi saya. Bahwa kadang kita
terlalu arogan untuk menuruti rasa psikis yang berlebihan didalam kepala kita.
Tapi sayang,cinta dan respect kita pada seseorang rupanya mampu membuang itu
semua. Saya tentu bersyukur dan menarik semua hikmah atas kejadian ini. Saya
bisa mengalahkan egosime saya, dan membuat Om Miko bahagia. Entah untuk
berikutnya, apakah saya juga berhasil
mengatasi ketidaksukaan saya terhadap bubur,susu dan pisang ? Saya Cuma bisa
jawab, “ Akh...Nggak Janji Dech !”
Surabaya, 05April 2013
Persembahanku untuk yang terkasih..
R Soedjatmiko
Jumat, April 05, 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar