BACAAN : IBRANI 10 : 32-37
Sambil merendam kaki di dalam parit yang airnya kecokelatan, Ino Setyawan, 19 tahun, Oka (20), dan Azis (22) menggosok-gosok tanah lempung bercampur air dalam sebuah wadah berupa wajan. Tanah dilarutkan, air dibuang. Yang dibiarkan tertinggal adalah kerikil-kerikil kecokelatan. Mereka mengamati kerikil itu dengan saksama, berharap salah satu dari kerikil adalah emas. Sudah sepekan ini kerikil emas yang diharap tak pernah didapat. Toh ketiga pemuda itu tak pantang menyerah. Mereka berlomba dengan ribuan penambang emas tradisional di kawasan hutan jati milik Perhutani, tepatnya di Petak 75 dan 79, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. Ino yang sehari-hari menjadi nelayan di Dusun Pancer itu rela tak melaut. Ia mengajak serta saudaranya, Oka dan Aziz yang masih menganggur, untuk mendulang nasib. Berbekal sebuah penggorengan (wajan) dan karung goni, mereka menuju kawasan hutan sejauh 1,5 kilometer. Setiap hari berangkat pukul 01.00 dinihari dan baru pulang pukul 17.00. "Kalau bisa dapat emas, ya, enak, kerja jadi nggak susah,"
Mewujudkan hidup sejahtera, memerlukan usaha dan ketekunan serta perjuangan yang tidak ringan. Proses yang panjang dan berliku, akan dilalui sampai hidup sejahtera itu bisa tercapai. Resiko kegagalan, godaan dan kejenuhan juga dapat dipastikan mewarnai perjalanan kita dalam mewujudkan kesejahteraan itu. Maka untuk mewujudkannya diperlukan pengertian yang benar tentang arti SEJAHTERA dan bagaimana cara mewujudkannya.
Kesejahteraan sendiri dalam iman kristen, sejatinya bukan semata-mata hidup mapan secara duniawi dan berlimpah materi. Tapi bagaimana memiliki berkat Tuhan dan mampu menjadi saluran berkat bagi sesama, itulah sesungguhnya makna hidup sejahtera. Bukan seberapa besar berkat yang kita miliki, tetapi seberapa besar berkat yang kita bagi. Dengan kata lain dapat dikatakan apabila kita hanya memiliki dan menikmati BERKAT secara pribadi dan tanpa berusaha untuk berbagi dengan orang lain, itu artinya kita belum bisa menikmati hidup yang sejahtera.
Dan salah satu Kunci merebut kesejahteraan adalah, ketekunan. Itu terwujud di dalam usaha keras dan doa kita. Tanpa ketekunan, semua cita cita,mimpi dan pengharapan kita akan berpotensi untuk kandas di tengah jalan. Cerita diatas menunjukan, bahwa ketekunan akan membawa kita pada kehidupan yang lebih baik. Dan mestinya masing masing orang harus berlomba didalam ketekunan. Juga didalam ketekunan menjaga iman di dalam Kristus. Agar apa yang sudah kita terima didalam Kristus, yakni Hidup Terang itu dapat abadi dan kelak kita benar-benar dapat mewarisi kerajaan Sorga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar