AYAT BACAAN : AMSAL 1 : 7-9
Pemeran Gusti pada serial Office Boy, Bayu Oktara ternyata menganggap ibunya sebagai sosok yang menakutkan, bahkan jahat, saat ia kecil. Penggemar berat es krim itu mengasosiasikan ibunya dengan larangan karena selalu menjauhkannya dari es krim dengan berbagai alasan.
Tapi itu dulu. Setelah dikaruniai satu anak dalam perkawinannya dengan Yessy Libridha, semua berubah. “Sekarang pikiran berubah 180 derajat, apalagi sesudah punya anak,” ujar Bayu.
“Bagi saya, figur Ayah dan Ibu itu harus bisa menjadi sahabat anak yang bisa dipercaya, membimbing, dan menjaga,” jelas Bayu. Menurutnya kondisi itu bisa membangun komunikasi yang efektif dengan anak dan menghindari kesalahpahaman. “Komunikasi sama anak itu penting, bisa menanamkan nilai-nilai sesuai yang anak bisa pahami,” tambah dia.
Untuk menghindari kesalahpahaman antara dirinya dengan sang anak Bayu menekankan pentingnya komunikasi untuk membangun saling pengertian.
Tapi itu dulu. Setelah dikaruniai satu anak dalam perkawinannya dengan Yessy Libridha, semua berubah. “Sekarang pikiran berubah 180 derajat, apalagi sesudah punya anak,” ujar Bayu.
“Bagi saya, figur Ayah dan Ibu itu harus bisa menjadi sahabat anak yang bisa dipercaya, membimbing, dan menjaga,” jelas Bayu. Menurutnya kondisi itu bisa membangun komunikasi yang efektif dengan anak dan menghindari kesalahpahaman. “Komunikasi sama anak itu penting, bisa menanamkan nilai-nilai sesuai yang anak bisa pahami,” tambah dia.
Untuk menghindari kesalahpahaman antara dirinya dengan sang anak Bayu menekankan pentingnya komunikasi untuk membangun saling pengertian.
Kesuksesan dalam mendidik anak, memerlukan sebuah proses panjang dan perjuangan yang tidak ringan. Bagaimana menjadikan diri kita bukan hanya sebagai figur orang tua yang terlihat seram dan tegas saja, tapi menjadi orang tua yang bisa berjalan berdampingan seperti seorang sahabat bagi anak kita...itu jauh lebih penting.
Proses panjang dan penuh perjuangan itu pun memerlukan sebuah pola komunikasi yang sehat, yang bisa menyentuh hati anak-anak, dan bersifat up to date. Artinya pola pemakaian bahasa harus kita sesuaikan dengan bahasa masa kini yang mudah dimengerti anak-anak kita. Dengan demikian rasa canggung dari anak-anak kepada kita akan hilang. Komunikasi yang sehat artinya juga adalah komunikasi yang berlangsung 2 arah, dimana anak dan orang tua bisa saling berdiskusi, berdebat dengan tujuan akhir menyamakan persepsi atas sebuah masalah. Tidak ada satu pihakpun yang harus mendominasi pembicaraan agar semua bisa teratasi dengan mudah.
Hal lain yang terpenting adalah, mendidik bukan hanya soal mengajar dengan kata-kata saja. Tapi yang lebih penting adalah dengan perbuatan nyata. Mendidik dengan teladan nyata lebih mudah, dan mengena bagi anak-anak kita. Dan anak-anak kita akan dapat dengan mudah menjalankan didikan kita dengan rasa respect penuh. Ketika teladan nyata kita berikan, maka sejatinya kita sudah menjadi guru yang baik bagi anak-anak kita. Dan ingatlah, didikan yang bermanfaat bukan hanya dengan kata-kata lembut dan elusan tangan. Melainkan juga dengan tamparan dan cubitan, agar mampu menyadarkan kembali pada didikan sejati...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar