Rabu, Juni 13, 2012

Capek tapi Nikmat




Bacaan : Matius 11 : 28-30


Saya tak pernah tahu siapa nama beliau. Yang pasti dia seorang penjual gethuk di pasar blauran Surabaya. Usianya sudah lebih dari 70 tahun dan sudah berjualan gethuk lebih dari 50 tahun. Saya pernah mengajaknya berbincang bincang. Dan dari perbincangan itu saya tahu bahwa sehari-hari beliau hanya tidur tak lebih dari 5 jam. Membuat gethuk dan menjualnya dipasar, itulah penyebabnya. Saya bertanya,apakah beliau tidak pernah merasa capai ? Jawabnya,"capek tapi nikmat". Saya makin penasaran dengan jawaban ini. Ketika saya tanya apa maksudnya, beliau menjawab, karena hanya dengan berjualan gethuk ini, beliau mampu mendewasakan anak-anaknya sampai mandiri dan berkeluarga. Bahkan kini anak-anaknya sudah mampu mandiri dan berkeluarga.

Seperti sepasang kerbau di sawah, yang dipasang "KUK" pada tubuhnya untuk membajak sawah. Demikian Tuhan Yesus menggambarkan bagaimana kehidupan umat manusia di dunia ini. Perlu usaha yang keras, semangat yang tak pernah padam untuk menaklukkan kehidupan dunia. Tak ada seorangpun yang merasa bahwa kehidupan sekarang itu mudah. Dimana-mana ada kompetisi. Seakan-akan berlaku hukum rimba,"Siapa yang kuat, dia yang menang"

Berbahagialah kita yang menjadi milik Kristus. Ditengah perjuangan kita, terdengar suaraNya,"Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberi kelegaan kepadamu". Suara itu sungguh luar biasa dan menyejukkan kita. JanjiNya memang memberikan kelegaan dan bukan melepaskan semua keletihan dan kelesuan kita. Tetapi mari kita renungkan, bukankah kita akan merasa lega bila kita mampu mengatasi segala hal yang membuat kita letih dan lesu?

Yang harus kita lakukan adalah terus berjuang dan berjuang. Jangan mau kalah dengan si mbok penjual gethuk di pasar blauran. Ingat kata-kata nya, "'meski capek tapi nikmat". Tak perlu meratapi betapa capek nya kita didalam berjuang. Ingat saja betapa nikmatnya hasil ketekunan dan perjuangan kita. Ingat juga suara Kristus yang sudah pasti akan memberikan kelegaan kepada kita. Dengan itulah, KUK yang dipasang akan terasa ringan dan beban itu tidak terlalu berat bagi kita.

"Capek tapi nikmat. Capek perjuangannya tapi nikmat didalam mensyukuri hasilnya"



Tidak ada komentar:

Posting Komentar